Pengertian
Manusia adalah mahluk yang diciptakan dengan
sebaik-baiknya bentuk sehingga manusia sendiri bisa dikatakan sebagai sesuatu
yang memiliki keindahan
Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus,
permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah
ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indah, pemandangari
alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah,
mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, tanaman, perabot
rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah
identik dengan kebenaran.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis Besar Estetik” (Filsafat
Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata
“beautiful”, Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata itu berasal
dari- bahasa Latin “bellum”. Akar katanya adalah ”bonum” yang berarti kebaikan
kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi’ ”bonellum” dan terakhir dipendekkan
sehingga ditulis “bellum”
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan
sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok.
Teori estetika keindahan adalah Jean M. Filo dalam bukunya “Current
Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1.Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu
subjektif adanya.
Yakni karena manusianya
menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya sendiri.
Barangkali pernah juga kita dengar pepatah “Des Gustibus Non Est Disputandum”
selera keindahan tak bisa diperdebatkan.
2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan
objektif adanya.
Yakni karena keindahan itu
merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek, artinya seekor kupu-kupu
memang lebih indah dari pada seekor lalat hijau.
3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu
merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif.
Artinya kualitas keindahan
itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek
substansi.
H. C Wyatt meneliti alasan-alasan yang biasa diberikan
orang apabila mereka mengatakan sesuatu itu indah, dan ia menemukan bahwa
banyak sekali orang menganggap sesuatu itu indah karena menyebabkan ia
bersosialisasi pada suatu yang pernah mengharukannya dahulu, harapan-harapannya
dan seterusnya. Ia menganggap alasan-alasan ini sebagai alasan-alasan non
estetik.
Keindahan dalam Hidup
• Dibutuhkan manusia agar hidup yang dijalaninya menjadi indah
sentosa.
• Manusia dan keindahan tidak bisa dipisahkan karena keduanya
berkaitan satu sama lain.
• Unsur emosional / perasaan yang menyenangkan pada mns, yang
ditimbulkan dari unsur-unsur karya, bersifat apresiatif,
membangkitkan kekaguman dan penghargaan
Konsep tentang
“keindahan” yaitu :
1.Konsep Obyektif
Keindahan obyektif adalah keindahan yang memang ada pada obyeknya, yang
diharuskan menerima sebagaimana mestinya.
2.Konsep Subyektif
Keindahan subjektif adalah keindahan yang biasanya ditinjau dari segi
subyek yang diharuskan menghayatinya
Alasan
Manusia Mencipta Keindahan
Keindahan itu pada dasamya adalah alamiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Ini
berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu artinya wajar, tidak
herlebihan tidak pula kurang. Kalau pelukis wanita lebih cantik dari keadaan
yang sebenarnya, justru tidak indah. Karena akan ada ucapan “lebih cantik dari
warna aslinya”. Bila ada pemain drama yang berlebihlebihan, misalnya marah
dengan meluap-Iuap padahal kesalahan kecil, atau karena kehilangan sesuatu yang
tak berharga kemudian menangis meraung-raung, itu berarti tidak alamiah.
Maka keindahan berasal dari kata indah berarti bagus, permai, cantik,
molek dan sebagainya. Benda yang mengandung keindahan ialah segala hasil seni
dan alam semesta ciptaan Tuhan. Sangat luas kawasan keindahan bagi manusia.
Karena itu kapan, di mana, dan siapa saja dapat menikmati keindahan\
Keindahan dalam suatu kualitas
yang abstrak adalah keindahan yang tak dapat terlihat secara fisik dan bersifat
tidak beraturan, tetapi nilai dari keindahan itu dapat dirasakan,seperti contoh
keindahan ketika merasakan angin yang berhembus. Sedangkan keindahan sebagai
sebuah benda tertentu yang indah adalah kebalikan dari Keindahan dalam suatu
kualitas yang abstrak, dimana keindahan itu dapat dirasakan, dilihat maupun
dapat dikenang selama kita mengingatnya.
Keindahan yang
seluas-luasnya
Keindahan dalam arti luas,
menurutThe Liang Gie, mengandung gagasan tentang kebaikan. dari pemikiran
Plato, yang menyangkut adanya watak yang indah dan hukum yang indah:
Aristoteles yang melihat keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga
menyenangkan. Tetapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam
arti estetik disebutnya “ Syimmetria”, untuk keindahan berdasarkan
pengelihatan. jadi pengertian yang seluas-luasnya meliputi: Keindahan Seni,
Keindahan Alam, Keindahan Moral, Keindahan Intelektual.
Nilai
estetika
Kata estetika berasal dari kata
Aesthesiss yang artinya perasaan atau sensitivitas, karena memang pada awalnya
pengertian ini berhubungan dengan lidah dan perasaan. Dalam pengertian teknis,
Estetika adalah ilmu keindahan atau ilmu yang mempelajari keindahan, kecantikan
secara umum. Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana,
estetika adalah ilmu yang membahas keindahan. Pembahasan lebih lanjut mengenai
estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang
kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika
merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni. Nilai yang berhubungan
dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut Nilai
Estetik.
Membedakan
nilai ekstrinsik dan nilai intrinsik
Nilai instrinsik adalah nilai
yang terkandung dari benda atau sesuatu itu sendiri, yang bersifat baik dari
benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan
benda itu sendiri. Sedangkan nilai ekstrinsik adalah nilai yang berasal dari
luar benda atau sesuatu itu sendiri yang bersifat baik dari suatu benda sebagai
alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (Instrumental/ Contributory value),
yakni nilai yang ber sifat sebagai alat atau membantu.
Pengertian
tentang kontemplasi dan ekstansi
Kontemplasi adalah memandang
jauh ke depan demi mendapatkan arah dan kemungkinan tindakan lain (antisipasi)
yang lebih bermakna. Kontemplasi adalah suatu tindakan untuk memahami penuh
suatu hal. Kontemplasi adalah memandang sesuatu dengan cara ambil bagian dalam
hidup, dalam adegan, terlibat langsung. Kontemplasi adalah dasar dalam diri
manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Sedangkan Ekstansi adalah dasar
dalam diri manusia untuk menyatakan, merasa, dan menikmati sesuatu yang indah.
Setiap manusia memiliki nilai ekstansi yang berbeda-beda. Apabila kontemplasi
dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kotemplasi itu adalah
faktor pendorong untuk menciptakan keindahan. Sedangkan ekstansi itu merupakan
faktor pendorong untuk merasakan menikmati keindahan karena derajat kontemplasi
dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia.
Menyebutkan
Teori-teori dalam renungan
Renungan berasal dari kata
renung, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan
sesuatu dengan dalam – dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung
untuk menciptakan seni. Dalam merenung, ada beberapa teori antara lain : teori
pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis.
Hubungan manusia dan keindahan
Manusia memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika
manusia tesebut dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati,
ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada
manusia itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan
dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki
keinginan-keinginan yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri)
dalam ruang renungnya, dengn akal pikiran manusia melakukan kontemplasi
komprehensif guna mencari niolai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan dari suatu
penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan
salah satu indikator dari keindahan.
Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani, maka kehendak
atau keinginan manusia itu pun bersifat demikian. Jumlahnya tak terbatas.
Tetapi jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah pasti yakni untukmenciptakan
kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya. Sudah bukan rahasia lagi
bahwa “yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati setiap manusia itu tidak
lain hanyalah sesuatu yang “baik”, yang “indah”. Maka “keindahan pada
hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan keindahan tu itu
manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui suasana . keindahan itu perasaan “(ke)
manusia (annya)” tidak terganggu.
Dengan adanya keinginan-keinginan tersebut, manusia menggunakan nafsunya
untuk mendorong hasrat atau keinginan yang dipikirkan atau direnungkan oleh
sang akal tadi agar bisa terrealisasikan. Ditambah lagi dengan anugrah yang
diberikan-Nya kepada kita (manusia) yakni berupa hati, dimana dengan hati ini
manusia dapat merasakan adanya keindahan, oleh karena itu manusia memiliki
sensibilitas esthetis.
Selain itu manusia memang secara hakikat membutuhkan keindahan guna
kesempurnaan pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan sempurna, Karena
salah satu unsur dari kehidupan adalah estetika. Sedang manusia adalah mahluk
hidup, jadi dia sangat memerlukan estetika ini
Peranan
Agama
Disini peran agama terlihat bahwa didalam agama dikatakan, berbuatlah
baik dan indah dalam arti yang sebenarnya yaitu keindahan yang muncul
karena tdk bertentangan dg peraturan agama
Dari penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa keindahan dapat
dilihat oleh setiap orang yang memahami apa itu keindahan yang sebenarnya.
Sebagai manusia, kita harusnya lebih bersyukur terhadap apa yang telah Tuhan
berikan sehingga kita dapat mengetahui bahwa kita adalah hamba-Nya yang masih
mengingat kebaikan Allah swt. Al-Quran juga merupakan keindahan yang Allah
berikan kepada umat manusia, ketika membacanya keindahan bunyi ayat-ayat
al-quran terdengar indah begitu juga kalimat-kalimat yang terdapat pada
al-quran itu. Banyak-banyaklah bersyukur kepada Tuhanmu
Jadi, pada dasarnya keindahan
yang dapat dirasakan setiap manusia berbeda-beda tergantung dari pandangan manusia
tersebut akan suatu hal yang dapat membuatnya merasa tentram dan nyaman. hal
yang membuat pandangan dari masing-masing manusia berbeda-beda yakni kadar
pengetahuan manusia itu sendiri akan nilai estetika. karena perbedaan inilah
penilaian seseorang akan suatu karya seni ataupun pemandangan dapat
berbeda-beda.
semakin tinggi nilai estetik
yang dimiliki oleh seseorang maka akan semakin tinggi pula standar orang
tersebut mengenai kata indah dan keindahan dari suatu pemandangan maupun karya
seni yang dilihatnya. wujud nyata yang memperlihatkan perbedaan ini ialah
ketika seseorang dengan pengetahuan estetik yang rendah bertemu dengan orang
yang memiliki pandangan estetika yang tinggi dan keduanya diminta untuk menilai
suatu karya seni maka orang dengan kadar pengetahuan estetik yang rendah akan
dengan cepat memutuskan bahwa karya tersebut sangat indah, tetapi seseorang
dengan kadar pengetahuan estetik yang tinggi belum tentu mengatakan hal itu
indah, karena seseorang yang demikian relatif memiliki standar akan suatu
keindahan yang tinggi.
Sumber
:
0 komentar:
Posting Komentar